Keseimbangan

Keseimbangan. 

layaknya sebuah ekosistem, masing-masing memiliki fungsi, memiliki kedudukan yang tidak dapat digantikan dengan yang lain, bahkan yang sama penting. produsen, tanaman, menghasilkan energi dengan tetap membagi oksigen yang dihasilkan untuk yang lain di sekitarnya. mana bisa tanaman digantikan kedudukannya oleh hewan atau mikroba? konsumen, hewan, memanfaatkan hasil kerja tanaman, dengan memberikan hasil metabolismenya, untuk dikembalikan dan diolah kembali bagi produsen. sedangkan sisa sisa makanannya? mikroba selalu siap menguraikannya. mana bisa posisi hewan digantikan tumbuhan atau mikroba? mikroba? ehm, kecil, sepele, dan sepertinya yang paling ikhlas dalam bekerja untuk organisme sekitarnya. dia dapat makan, sekaligus menguraikan limbah dari hewan, yang akan diberikan untuk rumah tanaman, yaitu tanah. sekali lagi pertanyaan itu muncul, mana bisa mikroba digantikan hewan atau tumbuhan? mereka bersatu dalam satu lingkar siklus, saling mengikat, saling melengkapi, dan selalu merasa saling membutuhkan dan dibutuhkan. itulah keseimbangan. 

saling memberi, saling membutuhkan dan dibutuhkan. 

jika dipikir, sama halnya dengan kita. latar belakang berbeda, pemikiran berbeda, pemahaman berbeda, pastinya karakter berbeda. ada yang sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis. bisakah saling menyeimbangkan? 

tentu bisa, alamiahnya, Allah memang menciptakan semua keseimbangan itu, hanya pertanyaannya, dapatkah makhluk mempertahankannya? 

melankolis yang peka, bisa mengajarkan kepekaan pada si plegmatis yang terkenal cuek abis, melankolis juga bisa belajar cara meluaskan hati, dalam menghadapi permasalahan dari si plegmatis yang seringkali tidak terlalu dipirkan segala permsalahannya. koleris? si komadan sejati, yang suka sekali tunjuk sana, tunjuk sini, atur sana, atur sini, bisa belajar dari si sanguinis yang selalu bisa tenang, dibawa "selow" ceria saja, gak perlu tarik otot atau terlalu mengernyitkan dahi untuk berpikir. keseriusan atau ketegasan si koleris bisa jadi pelajaran bagi si sanguinis untuk sedikit bertindak serius dalam menghadapi hal yang serius. 

dapatkah diambil hikmahnya? ya, itulah keseimbangan. saling melengkapi, saling berbagi, hingga bisa terasa saling "memanfaatkan". keseimbangan itu indah, keseimbangan itu sunnatullah, hanya bagaimana kita,, bisakah membuat kita seimbang untuk sekitar kita. 

Komentar